nusakini.com--Inovasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya menjadi magnet bagi institusi lain untuk mempelajari lebih lanjut. Salah satunya kunjungan dari peserta Benchmarking Diklat PIM CCXC Tk IV Pemkab Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan. 

Sebanyak 40 peserta Bechmarking diterima oleh Mia Shanti Dewi, Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Kota Surabaya di Gedung Sawunggaling, Kantor Pemerintahakan Kota Surabaya, Senin (7/8). 

Syaiful Alam, Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu selaku kepala rombongan Bechmarking Diklat PIM CCXC Tk IV Pemkab Luwu dalam sambutannya menyampaikan tujuan dan harapannya melalui benchmarking ini peserta Benchmarking dapat mengidentifikasi dan mengadopsi aspek-aspek unggul yang dilakukan di Surabaya untuk dapat diterapkan di Kabupaten Luwu nanti sekembalinya dari Benchmarking ini.  

• Wujudkan Birokrasi Bersih Dan Melayani, Pemkot Surabaya Ajak Selurih Lapisan Masyarakat Kampanye AntiKorupsi
• Kembangkan Potensi Surabaya, Wali Kota Eri Gandeng 6 Perguruan Tinggi
• Pemkot Surabaya Siapkan Swab Gratis di Bandara Juanda bagi Tamu World Habitat Day
• Sambut Hangat Delegasi Hari Habitat Dunia, Pemkot Surabaya Suguhi Pertunjukkan Campursari
• Tak Ingin Warga Tergenang, Pemkot Surabaya Rutin Normalisasi Sungai Kalimas

Syaiful menambahkan, Surabaya dipilih sebagai tempat tujuan diselenggarakannya Benchmarking ini karena Surabaya dinilai mempunyai inovasi-inovasi unggul serta konsentrasi yang tinggi pada semua bidang untuk memenuhi kebutuhan dan pelayanan yang merata di masyarakat. 

Mia Shanti Dewi, Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Kota Surabaya menjelaskan karakteristik geografi dan demografi Kota Surabaya. Menurutnya, Surabaya merupakan pusat pembangunan di wilayah Indonesia Timur.  

Mia menyampaikan, dengan keterbatasan jumlah pegawai yang ada di kota Surabaya memicu inovasi e-Government. Ia menjelaskan, pengajuan pembangunan dapat dilakukan oleh RT, RW, Lurah dan Camat melalui e-Musrenbang, Selain itu juga program inovasi sistem e-Health dari Dinas Kesehatan bagi pelayanan kesehatan, masyarakat yang sakit tidak perlu antri mengambil nomor antrian, namun bisa daftar dari rumah dengan mengakses secara online di ehealt.surabaya.go.id . 

Usai sambutan dan pemaparan, dilakukan tukar menukar cinderamata dari kedua belah pihak. Peserta kemudian melanjutkan ke lokus penelitian yaitu Dinas Kesehatan dan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro.(p/ab)